
Indeks Saham Syariah: Apa Itu dan Bagaimana Cara Investasinya?
Bagi calon investor Muslim yang telah yakin akan kehalalan investasi saham, tantangan berikutnya adalah menemukan saham-saham yang tepat di antara ratusan pilihan di bursa. Di sinilah peran krusial dari Indeks Saham Syariah. Tanpa alat bantu ini, investor pemula bisa menjadi kebingungan. Indeks ini berfungsi sebagai kompas dan daftar terkurasi yang memastikan perjalanan investasi Anda tetap berada di jalur yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dengan memahami indeks, Anda tidak hanya menyederhanakan proses pemilihan saham, tetapi juga mendapatkan tolok ukur yang jelas untuk mengukur kinerja investasi Anda. Artikel ini akan membahas tuntas apa itu Indeks Saham Syariah, jenis-jenisnya di Indonesia, manfaatnya, serta panduan praktis untuk mulai berinvestasi di dalamnya.
Apa Sebenarnya Indeks Saham Syariah itu?
Indeks saham pada dasarnya adalah sebuah indikator statistik yang mengukur perubahan harga dari sekumpulan saham. Ia dirancang untuk menjadi representasi kinerja sebuah pasar atau sektor. Dengan demikian, Indeks Saham Syariah adalah indeks yang secara eksklusif melacak kinerja harga gabungan dari saham-saham yang telah lolos proses seleksi sesuai prinsip syariah.
Saham-saham yang menjadi bagian dari indeks ini bukanlah pilihan acak. Sebagaimana dijelaskan dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham-saham tersebut wajib melewati proses penyaringan (screening) syariah secara berkala. Proses yang melibatkan Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) ini memastikan setiap saham konsisten memenuhi dua kriteria utama: kehalalan kegiatan usaha (business screening) dan rasio-rasio keuangan yang sesuai syariah (financial screening).
Baca Juga: Hukum Saham dalam Islam: Halal atau Haram? Ini Penjelasannya
Fungsi utama Indeks Saham Syariah adalah sebagai benchmark atau tolok ukur. Dengan mengamati pergerakan sebuah indeks, investor dapat memperoleh gambaran umum mengenai tren pasar saham syariah, apakah sedang menguat (bullish) atau melemah (bearish), sebelum mengambil keputusan investasi yang lebih spesifik.
5 Jenis Indeks Saham Syariah di Indonesia
Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) per 29 September 2025, sebagai otoritas penyelenggara pasar modal di tanah air, menjelaskan terdapat lima jenis Indeks Saham Syariah utama yang bisa menjadi acuan investor. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan strategi investasi yang berbeda.
-
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
ISSI merupakan indeks paling inklusif yang mencakup seluruh saham syariah yang tercatat di BEI. Indeks ini sering dianggap sebagai cerminan paling akurat dari total kinerja pasar saham syariah di Indonesia karena cakupannya yang sangat luas, mencakup saham dari berbagai sektor dan skala kapitalisasi pasar.
-
Jakarta Islamic Index (JII)
Sebagai pionir indeks syariah di Indonesia, JII menjadi salah satu yang paling populer. Indeks ini berisikan 30 saham syariah yang paling mudah diperjualbelikan dan berasal dari perusahaan besar. Saham-saham di dalam JII sering dianggap sebagai saham unggulan (blue chip) syariah yang banyak diminati oleh para investor.
-
Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
JII70 diluncurkan untuk memberikan pilihan yang lebih luas dibandingkan JII. Terdiri dari 70 saham syariah pilihan dengan kriteria mudah diperjualbelikan dan kondisi perusahaan yang sehat, indeks ini menjadi jembatan antara cakupan total ISSI dan selektivitas ketat JII, sehingga menawarkan diversifikasi yang lebih baik bagi investor.
-
IDX Sharia Growth
Indeks ini juga terdiri dari 30 saham syariah, namun dengan kriteria seleksi yang berbeda. Saham yang masuk dalam IDX Sharia Growth adalah saham yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan tertinggi terhadap harganya. Indeks ini cocok untuk investor yang mencari saham-saham syariah dari perusahaan yang berada dalam fase pertumbuhan pesat.
-
IDX-MES BUMN 17
Indeks hasil kolaborasi antara BEI dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini berfokus pada saham BUMN. IDX-MES BUMN 17 melacak kinerja harga dari 17 saham syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta afiliasinya yang dinilai memiliki kinerja dan likuiditas yang solid.
Manfaat Utama Menggunakan Indeks Saham Syariah
Memanfaatkan Indeks Saham Syariah dalam strategi investasi Anda dapat memberikan berbagai keuntungan signifikan, terutama bagi investor yang baru memulai.
-
Menyederhanakan Proses Seleksi Saham
Manfaat paling praktis adalah kemudahan dalam menyaring saham. Anda tidak perlu lagi menganalisis ratusan emiten dari awal hanya untuk memastikan status kesesuaiannya dengan prinsip syariah. Indeks telah menyajikan daftar saham yang sudah terverifikasi, sehingga Anda bisa lebih fokus pada analisis bisnis dan valuasinya.
-
Menyediakan Tolok Ukur Kinerja yang Jelas
Indeks adalah benchmark yang objektif. Anda dapat membandingkan imbal hasil portofolio pribadi Anda dengan kinerja indeks acuan (misalnya JII70). Ini membantu Anda mengevaluasi apakah strategi investasi Anda lebih baik, sama, atau lebih buruk dari rata-rata pasar saham syariah.
-
Meningkatkan Kepercayaan dan Transparansi
Keberadaan indeks yang dikelola secara resmi oleh BEI memberikan rasa aman dan kepercayaan. Proses seleksi dan evaluasi yang dilakukan secara periodik dan transparan menjamin investor bahwa mereka berinvestasi pada efek yang telah teruji kepatuhan syariahnya.
-
Menjadi Dasar bagi Produk Investasi Terkelola
Indeks Saham Syariah menjadi acuan utama dalam pembentukan produk investasi lain seperti Reksadana Syariah atau ETF (Exchange Traded Fund) Syariah. Produk-produk ini dirancang untuk meniru kinerja indeks acuannya, memberikan opsi diversifikasi yang mudah bagi investor.
Bagaimana Cara Praktis Berinvestasi?
Setelah memahami konsep dan manfaatnya, bagaimana cara Anda berinvestasi berdasarkan indeks ini? Anda tidak membeli indeks itu sendiri, melainkan berinvestasi pada saham-saham yang menjadi anggotanya melalui dua cara utama berikut:
-
Membeli Saham Konstituen Secara Individual
Metode ini dikenal juga sebagai stock picking, di mana Anda memilih dan membeli saham satu per satu dari daftar yang tersedia dalam sebuah indeks.
-
Prosesnya: Setelah membuka akun investasi saham syariah, gunakan daftar saham dari indeks acuan (misalnya JII) sebagai "peta" investasi Anda. Dari 30 saham tersebut, lakukan analisis lebih dalam untuk memilih beberapa saham yang paling sesuai dengan profil risiko dan analisis Anda, lalu lakukan pembelian melalui platform trading Anda.
-
Kelebihan: Anda memegang kendali penuh atas komposisi portofolio Anda.
-
Kekurangan: Memerlukan riset dan analisis yang lebih mendalam serta waktu yang lebih banyak.
-
-
Berinvestasi Melalui Reksadana Indeks Syariah atau ETF Syariah
Ini adalah pendekatan yang lebih pasif dan sangat direkomendasikan bagi investor yang menginginkan kemudahan dan diversifikasi instan.
-
Prosesnya: Anda membeli unit sebuah produk Reksadana Indeks Syariah atau ETF Syariah. Produk investasi ini dirancang untuk mereplikasi atau meniru isi dan kinerja dari indeks yang menjadi acuannya. Misalnya, Reksadana Indeks JII akan berisi ke-30 saham anggota JII. Dengan membeli produk ini, Anda secara efektif memiliki sebagian kecil dari semua saham tersebut dalam satu transaksi.
-
Kelebihan: Diversifikasi otomatis, pengelolaan portofolio yang profesional, dan lebih hemat waktu.
-
Kekurangan: Anda tidak memiliki kendali untuk memilih saham individual di dalamnya dan biasanya ada biaya pengelolaan.
-
Produk investasi terkelola seperti ini ditawarkan oleh berbagai perusahaan manajer investasi profesional yang telah terdaftar dan diawasi secara resmi oleh OJK.
Baca Juga: Inilah 7 Jenis Investasi Syariah dan Tingkat Risikonya
Indeks Saham Syariah adalah fondasi dan panduan vital dalam ekosistem pasar modal syariah. Fungsinya jauh lebih dari sekadar daftar saham; ia adalah tolok ukur, alat penyaring, dan sumber kepercayaan bagi investor Muslim di Indonesia. Memahaminya adalah langkah esensial untuk membangun portofolio investasi yang tidak hanya bertumbuh, tetapi juga berkah.
Baik dengan memilih langsung saham-saham jawara dari dalam indeks maupun melalui cara yang lebih praktis seperti reksadana, akses untuk berinvestasi sesuai kaidah syariah kini semakin mudah dan transparan. Kuncinya adalah membekali diri dengan pengetahuan yang tepat dan memilih jalur investasi yang paling sesuai dengan tujuan dan karakter Anda.
Jangan berhenti di sini. Terus tingkatkan literasi keuangan syariah Anda dengan membaca artikel-artikel mendalam lainnya hanya di Sharia Knowledge Centre.
Sumber :